Cara Menggambar Contoh Eksklusif Diatas Kain

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Cara Menggambar Contoh Eksklusif Diatas Kain

Menggambar referensi dengan teknik konstruksi di atas kain berarti menggambar pola tidak memakai referensi yg digambar di atas kertas, tetapi referensi digambar pribadi di atas kain yg merupakan bahan. dasar dari pakaian yg akan dibuat pakaian. Pola digambar sesuai dengan desain yg telah ditentukan, dan berpedoman pada ukuran model/ukuran sipemakai. Langkah kerja yg dilsayakan hampir sama dengan menggambar referensi di atas kertas, tetapi referensi yg digambar pribadi mengikuti desain dan tidak berdasarkan referensi dasar. Dengan demikian, desainnya jangan yg rumit, tetapi desain yg sederhana.
Untuk desain yg rumit sebaiknya menggambar referensi berdasarkan referensi dasar.

Alat dan bahan. yg dibutuhkan untuk menggambar referensi di atas kain ialah :
1) desain pakaian;
2) ukuran sipemakai;
23) bahan. pakaian sesuai dengan desain;
4) centimeter;
5) rol pola;
6) kapur jahit (sebaiknya yg berbentuk pensil);
7) jarum pentul;
8) gunting kain.
Sebelum menggambar pola, tentu telah mempunyai desain pakaian dan ukuran sipemakai, lantaran menggambar referensi di atas kain akan berpedoman kepada kedua hal tersebut. Menggambar referensi busana dengan teknik konstruksi pribadi di atas kain, sebaiknya dilsayakan untuk desain pakaian yg sederhana, baik untuk wanita, laki-laki maupun untuk anak-anak.
Untuk desain pakaian yg sulit atau rumit sebaiknya dikonstruksi berdasarkan referensi dasar, baik referensi dasar badan, rok dan lengan.
Disarankan juga untuk desain yg sulit sebaiknya diuji cobakan terlebih dahulu. Menguji cobakan referensi sanggup dibuat dalam ukuran kecil (fragmen) terlebih dahulu. Membuat fragmen berarti kita membuat. pakaian dengan ukuran yg lebih kecil. Fragmen yg dibuat sebaiknya dari bahan. yg sama dengan bahan. pakaian yg aslinya. Jika harga bahan. pakaian terlalu mahal, untuk bahan. fragmen sanggup diganti dengan bahan. yg mempunyai sifat yg sama atau mendekati dengan sifat bahan. utama.
Tujuan membuat. fragmen ialah untuk melihat apakah desainnya sudah sesuai dengan yg diinginkan konsumen. Garis-garis polanya sudah sesuai dengan desain pakaian, kupnya sudah sempurna atau belum.
Untuk lebih jelasnya berikut ini sanggup dilihat bagaimana cara menggambar referensi dengan teknik konstruksi di atas kain, untuk wanita, laki-laki dan bawah umur :

1. Menggambar pola busana dengan teknik konstruksi di atas kain untuk perempuan dewasa.
Desainnya terdiri dari blus dan celana panjang. Blus mempunyai belahan didepan, mempunyai rumah kancing dan kancing sebanyak enam buah. Lengan licin/lengan suai, panjang lengan hingga batas pergelangan dan pada ujung lengan ada belahan dan dihiasi dengan tiga buah kancing. Pada tubuh kepingan muka mempunyai garis princes dengan bentuk simetris, yg dimulai dari pertengahan garis lingkar kerung lengan menuju puncak dada terus ke garis kupnat hingga panjang blus. Pada tubuh kepingan belakang mempunyai dua buah kup.
Kerah setengah berdiri. Panjang blus lebih kurang tiga puluh cm dibawah garis pinggang.
Celana panjang hingga mata kaki, pada tengah muka ada ritsluiting atau tutup tarik sepanjang lebih kurang 17 cm yg diselesaikan dengan memakai gulbi. Pakai kantong sisi dengan model simetris. Pinggang diselesaikan dengan memakai ban selebar 4 cm.

Desain
a. Cara mengambil ukuran
Ukuran dan cara mengambil ukuran yg dibutuhkan untuk menggambar referensi konstruksi di atas kain, sesuai dengan model di atas ialah sbg berikut :
1) Lingkar Leher, diukur sekeliling leher terbesar.
2) Lingkar Badan, diukur sekeliling tubuh terbesar dengan posisi cm tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar dan ditambah 6 cm.
3) Lebar Muka, diukur enam atau tujuh cm dari lekuk leher kebawah, kemudian diukur datar dari batas lingkar kerung lengan kiri hingga batas lingkar kerung lengan kanan
4) Lingkar Pinggang, diukur pas sekeliling pinggang ditambah 6 cm
5) Tinggi Dada, diukur dari pinggang dibawah payu dara, keatas menuju puncak dada, dikurangi 4 cm.
6) Lebar Dada, diukur jarak antara payudara kiri dan kanan (untuk menentukan garis princes)
7) Panjang Punggung, diukur dari tulang belakang lurus hingga batas pinggang
8) Lebar Punggung, diukur 9 cm dari tulang leher belakang, pada garis tersebut diukur mendatar dari batas lingkar kerung lengan kiri hingga batas lingkar kerung lengan kanan.
9) Panjang Bahu, diukur dari pundak tertinggi/batas lingkar leher hingga ujung bahu/ batas pundak terendah ditambah 1 cm
10) Panjang Lengan, diukur dari pundak terendah hingga pergelangan tangan
11) Lingkar ujung lengan, diukur sekeliling ujung lengan
12) Tinggi duduk, diukur dari pinggang hingga batas panggul terbesar pada kepingan belakang (dalam posisi duduk)
13) Lingkar Panggul, diukur melingkar pada pinggul yg paling tebal secara horizontal ditambah 4 cm.
14) Panjang celana, diukur dari pinggang hingga batas mata kaki  (sesuai dengan model)
15) Lingkar ujung kaki, Diukur sekeliling ujung kaki celana sesuai dengan ukuran yg diinginkan
16) Lingkar paha, diukur sekeliling paha terbesar Ukuran blus
1) Lingkar leher : 38 cm
2) Lingkar tubuh : 90 cm
3) Panjang muka : 33 cm
4) Lebar muka : 34 cm
5) Lingkar pinggang : 70 cm
6) Tinggi dada : 14 cm
7) Lebar dada : 23 cm
8) Panjang punggung : 37 cm
9) Lebar punggung : 35 cm
10) Panjang pundak : 13 cm
11) Panjang lengan : 54 cm
12) Lingkar ujung lengan : 22 cm
13) Tinggi duduk : 23 cm
14) Lingkar panggul : 96 cm
15) Panjang celana : 94 cm
16) Lingkar kaki celana : 42 cm
17) Panjang lutut : 54 cm

Keterangan referensi kepingan belakang
Bahan blus dilipat dua, pada kepingan tepi kain digambar referensi blus kepingan muka, dan pada lipatan kain digambar referensi blus kepingan belakang, untuk langkah berikutnya ikuti keterangan berikut : Ukur tiga cm dari ujung kain, beri nama titik A, buat garis dari A ke F.
A - A1 = 1,5 cm,
A - A2 = 7 cm,
hubungkan A2 dengan A1 membentuk garis leher belakang.
F - F1 = 4 cm, buat garis mendatar.
A2 - A3 = panjang bahu, ujung pundak menyentuh garis datar F1.
A1 - B = 9 cm
G - B1 = ½ lebar punggung
A1 - G = ½ panjang punggung ditambah 1 cm
G - G1 = ¼ lingkar tubuh ditambah 1 cm.
Hubungkan titk A3 dengan B1 terus ke G1 (lingkar kerung lengan belakang).
A1 - C = panjang punggung.
C - C1 = ¼ lingkar pinggang ditambah 3 cm (untuk kup dan dikurangi 1 cm).
C - C2 = 1/10 lingkar pinggang
C2 - C3 = 3 cm.
Besar kup di bagi dua dibuat garis bantu hingga ketitik C4 dan C5 (panjang kup) hubungkan C2 dan C3 ke C4 dan C5 menyerupai gambar.
C - D = ukuran tinggi panggul.
D - D1 = ¼ lingkar panggul dikurangi 1 cm.
C - E = ukuran panjang blus,
E - E1 = D - D1.
E1 - E2 = 1 cm.
Bentuk garis sisi blus dengan menghubungkan titik G1 dengan C1, dan C1 ke D1 membentuk garis panggul, terus ke E2 menyerupai gambar.

Keterangan referensi kepingan muka
Kain dilipat dua, kemudian disemat dengan jarum pentul, ukur dari tepi kain sebesar 7 cm (2 cm untuk pengecap belahan dan 5 cm untuk lipatan) sepanjang tengah muka atau sepanjang ukuran blus. Samakan garis bantu referensi belakang, menyerupai garis badan, pinggang, panggul dan panjang rok. Beri aba-aba yg sama, menyerupai titik G pada badan, titik C pada pinggang, titik D pada panggul dan titik E pada panjang rok.
G - G1 = ¼ lingkar tubuh ditambah 1 cm.
C - C1 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm untuk kup, dan 1 cm untuk kebesaran referensi kepingan muka dari referensi belakang) D - D1 = ¼ lingkar panggul ditambah 1 cm.
E - E1 = D - D1,
E1 - E2 = 1 cm, dan dibuat menyerupai gambar.
C - A1 = ukuran panjang muka.
A1 - A = 1/6 lingkar leher ditambah 2 cm,
A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.
A2 - F = panjang bahu,
F - F1 = 5 cm, buat garis mendatar,
A2 - F1 = panjang bahu.
A1 - G = 5 cm,
G - G1 = ½ lebar muka.
Hubungkan titik F1 ke G1 terus ke B1 menyerupai gambar (lingkar kerung lengan kepingan muka).
C - C2 = 1/10 lingkar pinggang,
C2 - C3 = 3 cm (besar lipit kup).
E2 diukur 1,5 cm, dibuat garis putus-putus hingga ke C4 dan C5 (panjang kup)
Hubungkan C2 dan C3 ke C4 dan C5 menyerupai gambar.
Hubungkan titik B1 dengan C1, terus ke D1 dengan membentuk sisi
panggul, terus ke E2 menyerupai gambar.
Keterangan referensi lengan
Menggambar referensi lengan diatas kain yg terdiri dari dua lapis, dengan posisi kepingan baik bahan. berhadapan, dengan kata lain bahagian jelek bahan. terletak pada kepingan atas kemudian digambar referensi lengan sbg berikut : ambil satu titik diberi nama titik A.
A - B = panjang lengan.
A - E = tinggi puncak lengan.
Dari titik E buat garis vertikal lebih kurang 20 cm kekiri dan kanan.
Dari titik A ukur ke C dan D ½ lingkar kerung lengan, letak titik C dan D harus menyentuh garis datar B.
Buat garis putus-putus (garis bantu) dari A ke C dan dari A ke D.
Garis bantu dari A ke C dan A ke E dibagi tiga.
A1 = 1/3 A - C
A2 = 1/3 A - E
A1 - A3 = A2 - A4 = 1,5 cm.
B3 = 1/3 C1 - A
C1 ke C2 turunkan 1 cm.
Hubungkan A dengan A4 dan D1 menyerupai gambar (lingkar kerung lengan kepingan muka).
Hubungkan A dengan A4 dan B2 menyerupai gambar (lingkar kerung lengan kepingan belakang).
B - B1 = ½ lingkar ujung lengan,
B - B2 = ½ ukuran lingkar ujung lengan
B2 - B3 = 1,5 cm
Hubungkan B dengan B3 (sisi lengan kepingan belakang), dan B
dengan B1 menyerupai gambar (sisi lengan kepingan muka)

Pola lengan
Ukuran yg diperlukan
1). Lingkar kerung lengan : 40 cm ( diukur dari referensi badan)
2). Tinggi puncak lengan : 12 cm
3). Panjang lengan : 54 cm
Menggambar referensi kerah dilsayakan di atas kain yg berlipat dua.
A - C = lipatan kain.
A - B = ½ lingkar leher,
A - A1 = 3 cm,
A1 - C = 5 cm (lebar kerah).
B - D = 7 cm,
D - D1 = 4 cm.
Hubungkan A1 dengan B dengan garis melengkung (garis leher), B ke D1 (ujung kerah) dan dari C ke D1 melalui titik D.

c. Menggambar referensi celana
Ukuran Celana
a). Lingkar Pinggang : 66 cm
b). Tinggi duduk : 23 cm
c). Lingkar Panggul : 96 cm
d). Panjang Celana : 90 cm

Pola kepingan muka Pola kepingan belakang
Keterangan menggambar referensi celana wanita

Pola celana kepingan muka
A - B = panjang celana.
A - C = 1/3 lingkar pesak dibagi 3 ditambah 4 cm.
C - D = C - E - ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm.
E - D1 = 4 cm tarik garis lurus hingga garis pinggang namakan titik H.
H - G = lingkar pinggang dibagi 4 ditambah 2 cm.
A - F = panjang lutut.
F - F1 = F - F2 = ½ lingkar lutut.
B - B1 = B - B2 = ½ lingkar kaki celana.
G - I = 3 cm.
G - j = 12 cm.
Hubungkan I dengan j menyerupai gambar ssaya sisi celana.
Hubungkan H dengan E menyerupai gambar ( pesak celana kepingan muka ).
Hubungkan E dengan F2 terus ke titik B2, menyerupai gambar (garis sisi celana).
Hubungkan G dengan D membentuk garis panggul, terus ke titik B1 melalui titik F1 menyerupai gambar (sisi celana).

Pola celana kepingan belakang
Pola celana kepingan belakang digambar berdasarkan pola celana bagian muka, untuk itu pindahkan referensi celana kepingan muka dengan cara menjiblak sekaligus memindahkan gejala referensi menyerupai titik
E, F2 dan B2.
E - E1 = 8 cm.
F2 - F3 = 4 cm.
B2 - B3 = 4 cm.
Hubungkan titik E1 dengan F3 terus ketitik B3 menyerupai gambar (garis sisi celana kepingan belakang).
G - G1 = 4 cm.
H - H1 = 3 cm.
G1 - H1 = 1/4 lingkar pinggang dibagi ditambah 4 cm.
E1 - E2 = 1 cm,
Hubungkan H1 dengan E1 menyerupai gambar (pesak celana kepingan belakang).
D - J = 5 cm.
J - J1 ditambah J - J2 = ½ ukuran lingkar panggul.

d. Memeriksa Pola
Memeriksa referensi merupakan salah satu langkah dalam pembuatan busana. Pemeriksaan referensi mencsayap ihwal kesuaian referensi dengan desain yg telah dirancang. Dalam hal ini perlu diperhatikan apakah desain mengunakan garis princess, model ssaya, kerah, desain lengan, panjang baju, dan lain-lain. Selain itu juga perlu diperhatikan kesesuaian ukuran dengan referensi yg telah dibuat. Untuk itu, referensi yg telah akibat dibuat sebaiknya dicek atau diperiksa terlebih dahulu sebelum dilsayakan pemotongan atau menggunting.
2. Menggambar referensi busana dengan teknik konstruksi di atas kain untuk laki-laki dewasa. Desain terdiri dari kemeja dan celana panjang.

Desain
Cara mengambil ukuran kemeja dan celana pria.
1) Panjang kemeja, diukur dari pundak tertinggi hingga panjang yg
sesuai dengan model.
2) Lingkar badan, diukur sekeliling tubuh terbesar ditambah 4 cm
3) Rendah bahu, diukur dari tulang leher belakang hingga batas pertengahan garis pundak pada punggung.
4) Rendah Punggung, diukur dari tulang leher belakang hingga batas pertengahan garis lingkar tubuh (untuk menentukan batas kerung lengan pada ketiak)
5) Lebar punggung, diukur dari pertengahan lingkar kerung lengan kiri hingga batas lingkar kerung lengan sebelah kanan.
6) Panjang punggung, diukur dari tulang leher belakang dalam posis lurus hingga bapas pinggang.
7) Lingkar leher, diukur sekeliling pangkal leher
8) Panjang lengan, diukur dari pundak terendah hingga panjang lengan pada model.
9) Lingkar lengan, diukur sekeliling garis siku selebar ukuran lengan pada model.
10) Lingkar manset, diukur lingkar ujung lengan ditambah 3 cm
11) Lebar manset, ukurannya diadaptasi dengan model
12) Panjang celana, diukur dari pinggang hingga panjang yg diinginkan.
13) Lingkar pinggang, diukur sekeliling pinggang.
14) Lingkar pesak, diukur dari batas pinggang belakang, melalui selangkangan menuju garis pinggang kepingan muka.
15) Lingkar paha, diukur sekeliling paha terbesar
16) Lingkar panggul, diukur sekeliling panggul terbesar.
17) Lingkar ujung kaki celana, diukur sekeliling kaki celana sesuai dengan model.
18) Panjang lutut, diukur dari pinggang hingga batas lutut.
19) Lingkar Lutut, diukur sekeliling lutut sesuai dengan keinginan.
Ukuran : 1) Panjang kemeja : 75 cm
2) Lingkar tubuh : 100 cm
3) Rendah pundak : 4 cm
4) Rendah Punggung : 22 cm
5) Lebar punggung : 42 cm
6) Panjang punggung : 41 cm
7) Lingkar leher : 40 cm
8) Panjang lengan : 60 cm
9) Lingkar lengan : 30 cm
10) Lingkar manset : 20 cm
11) Lebar manset : 3 cm
12) Panjang celana : 103 cm
13) Lingkar pinggang : 74 cm
14) Lingkar pesak : 70 cm
15) Lingkar paha : 64 cm
16) Lingkar panggul : 94 cm
17) Lingkar kaki celana : 44 cm
18) Panjang lutut : 52 cm
19) Lingkar Lutut : 50 cm

Menggambar referensi kemeja pria
Pola tubuh kepingan muka Pola tubuh kepingan belakang
Skala 1;4 Skala 1;4
Keterangan referensi kemeja kepingan muka
Bahan kemeja dilipat dua, pada kepingan tepi kain digambar referensi kemeja dengan urutan sbb. Ukur dari tepi kain kedalam sebesar 5 cm sepanjang tengah muka/sepanjang ukuran panjang kemeja dan ditambah dengan kampuh. Ambil satu titik pada garis tersebut yg diberi nama titik A, untuk langkah berikutnya ikuti keterangan berikut :
A - B = 2 cm,
A - C = ukuran rendah bahu,
B - D = ukuran rendah punggung,
B - E = ukuran panjang punggung,
A - F = panjang kemeja, setiap titik buat garis bantu ( garis putus - putus).
A - a1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm,
A - a = 1/6 lingkar leher ditambah 2 cm.
Hubungkan a dengan a 1 dengan garis bantu,
a - a 1 dibagi dua dinamakan titik g
g - g1 = 1,5 cm,
hubungkan a dengan a1 melalui titik g1 menyerupai gambar.
C - I = ½ lebar punggung ditambah 1 cm.
Hubungkan titik a ke I menjadi garis bahu.
I - x = C - D ,
Buat garis vertikal dari x ke I,
Garis I dan x dibagi tiga, sepertiga kepingan dari x dinamakan titik i, i - i 2 = 1 s.d 2 cm.
D - L = ¼ lingkar tubuh ditambah 1 cm.
E - K = ¼ lingkar tubuh dikurangi 1 cm.
F - O = D - L yaitu ¼ lingkar tubuh ditambah 1 cm.
Hubungkan titik I dengan L melalui titik i2 menyerupai gambar (lingkarkerung lengan referensi kepingan muka).
O - O1 = 1 cm,
Hubungkan L dengan K dan dengan O1 menyerupai gambar (sisi badan).
Hubungkan a1 ke F dengan garis strip dan titik berselang seling (tanda tengah muka),
Hubungkan dari F terus ke O1 menyerupai gambar (bawah baju)
a1 - n = F - F1 yaitu 1,5 cm,
Hubungkan titik n dengan F1 dengan garis lurus.
Jarak rumah kancing lebih kurang 8 cm.
Keterangan referensi kemeja kepingan belakang Untuk menggambar referensi kemeja kepingan belakang yg dipedomani ialah referensi kemeja kepingan muka. Letakkan referensi tubuh kepingan muka diatas kain yg sudah dilipat untuk tengah belakang kemeja, dengan posisi tengah muka referensi kepingan muka dikurangi 1 cm, hal ini disebabkan lantaran referensi kemeja kepingan belakang lebih kecil dua centimeter dari pada referensi kepingan muka. Karena referensi kepingan muka dibuat setengah dari tubuh kepingan muka, maka sepanjang garis tengah muka dikurangi satu centimeter, pada gambar sanggup dilihat pengurangan referensi kepingan muka dengan keterangan sbb : Titik a1, D, E dan F ialah pindahan dari referensi kepingan muka. Dari titik a ke m diukur sama dengan titik F ke u yaitu 1 cm.
Sisi tubuh referensi kepingan belakang disamakan dengan referensi kepingan muka. Garis pundak referensi kepingan belakang dibuat berdasarkan referensi kepingan muka sbb:
I - H = 7 cm,
a1 - Q = 6 cm.
Sambungkan garis dari titik m keatas hingga sejajar dengan titik H, beri nama titik S.
S - H1 = ½ lebar punggung ditambah 1 cm.
Q1 - Q = 1/10 lebar punggung.
Hubungkan S ke Q dengan garis bantu.
S - Q dibagi dua diberi nama titik t.
t - t1 = 1,5 cm,
Hubungkan S dengan Q melalui titik t1, menyerupai gambar (lingkar lrher referensi kepingan belakang),
Q - H1 = garis bahu.
Hubungkan titik H1 dengan L menyerupai gambar (lingkar kerung lengan kepingan belakang).
F - U = 1 cm, bentuk garis dari titik U ke garis sisi badan.
Hubungkan titik U dengan titik S dengan garis strip dan titik berselang seling ini ialah tanda garis tengah belakang referensi badan.
Menggambar referensi lengan di atas kain berlipat dua. Kain diukur berdasarkan arah serat kain, sepanjang lebih kurang 50 cm dari tepi kain, kemudian dilipat dua. Garis lipatan dijadikan garis tengah referensi lengan.
Kemudian diikuti langkah kerja sbb :
Pada lipatan kain paling atas diambil satu titik dinamakan titik A.
A - B = panjang lengan.
A - C = B - D yaitu ukuran rendah punggung,
Buat garis empat persegi dengan menghubungkan titik A dengan B, A dengan C, B dengan D dan C dengan D.
C - F = ½ ukuran A - C,
Hubungkan A ke F dengan garis bantu.
A - L = ½ A - F.
L - L1 = 1,5 cm.
Hubungkan titik A dengan F, melalui L (kerung lengan kepingan muka), Hubungkan A dengan F, melalui L1 (kerung lengan kepingan belakang).
F - E = ½ F - D dikurangi 2 cm,
Buat garis horizontal kegaris A dan B, diberi nama titik K.
K - H = ½ ukuran lingkar lengan.
B - D1 = ½ ukuran lingkar ujung lengan dikurangi 2 cm.
Hubungkan F dengan D1, melalui titih H (sisi lengan muka dan belakang). B - B1 = 6 cm.
B1 - B2 = 9 cm (belahan ujung lengan kemeja).
Keterangan referensi board dan kerah Pola board dan kerah dibuat berdasarkan lebar kain, caranya diukur kain sepanjang lingkar leher yg ada pada referensi kepingan muka dan belakang ditambah dengan kampuh, kain dilipat dua dan digambar dengan urutan sbb :
A - B = 3 cm (lebar board pada lipatan kain).
A - C = ½ lingkar leher.
C - D = 1,5 cm
D - E = 2,5 cm.
Hubungkan B dengan D melewati titik E dan hubungkan A dengan C,
B dan D.
Pola kerah dibuat menyatu dengan boar.
B - F = 3,5 cm (lebar kerah).
E - G = B - F.
G - G1 = 1,5 cm,
G1 - G2 = 1,5 cm.
Hubungkan B dengan F, F dengan G2 dan E dengan G2.

Pola kerah
Keterangan referensi ssaya kemeja
Ssaya kemeja digambar berdasarkan arah panjang kain, dengan ukuran
sbg berikut:
A - B = 11 cm,
A - C = 12 cm.
C - D = A - B ( lebar ssaya),
A - C = B - D (dalam ssaya).
Titik E = ½ C - D .
E - F = 1,5 cm.
Hubungkan A dengan B, A dengan C, B dengan D, C dengan F terus ke D.
Keterangan referensi manset:
A-B = Lingkar Menset
A-C = 2 X Lebar Manset
C-D = A-B
A-C = B-D
A-E = ½ A-C
Keterangan referensi klep manset:
A-B = 11 cm
A Lebarnya Lebih kurang 1,75 cm
B Lebarnya Lebih Kurang 2 cm

Pola celana pria
Pola kepingan muka Pola kepingan belakang
Keterangan menggambar celana pria
Pola kepingan muka
Ambil titik A, buat garis mendatar dan garis tegak lurus.
A - C = panjang celana.
A - B = 1/3 lingkar pesak ditambah 5 cm
Buat garis datar kekiri dan kekanan.
B - D = B - E yaitu ¼ lingkar paha dikurangi 4 cm
(ukuran E ke D ialah ½ lingkar paha dikurang 4 cm).
D - F = F - G yaitu 3 cm,
Buat garis vertikal dinamakan titik H (buat garis antu).
H - I = 1 cm,
Hubungkan titik I - G dengan garis lurus terus ke D dengan garis melengkung.
I - N = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm untuk kup.
I - Y = 1/10 lingkar pinggang.
Y - K = L - M yaitu 2 cm.
K - L = 3 cm.
N - O = 3 cm.
O - P = 13 cm,
Hubungkan O ke P dengan garis lurus (untuk ssaya samping).
A - Q = ukuran panjang lutut.
Q - R = Q - S yaitu 1/4 lingkar lutut dikurang 2 cm
(R ke S ialah ½ lingkar lutut).
C - C1 = C - C2 yaitu ¼ lingkar kaki dikurang 2 cm
(C1 ke C2 ialah ½ lingkar ujung kaki celana).
H - H1 = 4 cm.
I - I1 = 18 cm.
Hubungkan H1 dengan I1 menyerupai gambar.
Hubungkan N dengan C2 melewati titik E dan S menyerupai gambar, dan
hubungkan D dengan C1 melewati titik R.

Pola kepingan belakang.
Pola celana bahagian belakang di buat berdasarkan referensi kepingan muka, caranya sbg berikut : Pindahkan referensi celana bahagian muka bersamaan dengan gejala pola. Garis sisi celana bahagian pinggang diberi nama titik A.
A - C = ¼ lingkar pinggang ditambah 2 cm untuk kup nat.
Hubungkan A dengan C, dengan membentuk sudut siku pada garis A ke C dan A ke E.
Titik B = ½ A - B.
B - B1 = 2 cm.
D - E = 5 cm,
Buat garis datar kekanan melewati referensi kepingan muka.
E - F ditambah E - H = ½ lingkar panggul.
I - Y = 8 cm,
Hubungkan titik C ke H dengan garis lurus, terus ke Y dengan garis melengkung.
K - M = L - N yaitu 4 cm.
Hubungkan titik Y ke M dengan garis melengkung, terus ke titik N dengan garis lurus menyerupai gambar.

3. Menggambar referensi busana dengan teknik kontruksi di atas kain untuk anak-anak.
Desain busana bawah umur berikut ini ialah baju setali atau bebe, panjang baju setengah paha. Memiliki garis prinses dari pertengahan garis pundak melalui dada hingga panjang baju dengan model simetris. Lengan kop pendek. Pakai kerah polo. Pada bagian belakang pakai risleting panjang 30 cm. Bagian bawah baju agak sedikit kembang.
Cara Mengambil Ukuran
a. Lingkar badan, diukur sekeliling tubuh melalui ketiak ditambah empat centimeter.
b. Lingkar pinggang, diukur sekeliling pinggang ditambah dua centimeter.
c. Panjang punggung, diukur dari ruas tulang leher belakang yg
paling menonjol, hingga kebatas pinggang
d. Lebar punggung, diukur melebar di punggung, dari batas lingkar kerung lengan kiri hingga batas lingkar kerung lengan kanan.
e. Lebar muka, diukur melebar didada dari batas lingkar kerung kiri sampai batas lingkar kerung lengan kanan.
f. Panjang bahu, diukur dari batas leher hingga ujung bahu.
g. Lingkar Kerung lengan, diukur sekeliling lubang lengan datambah satu centimeter
h. Lingkar leher, diukur sekeliling leher
i. Panjang muka, diukur dari lekuk leher hingga batas pinggang.
j. Panjang lengan, diukur dari pundak terendah hingga panjang lengan sesuai dengan model.
k. Panjang baju, diukur dari lekuk leher hingga panjang baju sesuai dengann model.
Desain
Gambar 152. Desain busana anak
Ukuran :
Lingkar tubuh = 64 cm
Lingkar pinggang = 60 cm
Panjang punggung = 27 cm
Lebar punggung = 26 cm
Lebar muka = 25 cm
Panjang pundak = 8 cm
Lingkar Kerung lengan = 30 cm
Lingkar leher = 27 cm
Panjang muka = 23 cm
Panjang lengan = 13 cm
Panjang baju = 50 cm

Menggambar referensi anak
Keterangan referensi kepingan muka Agar referensi yg dibuat diatas bahan. tidak bergeser, serta referensi yg dibuat sesuai dengan desain model, perlu diperhatikan bentuk referensi dan bahan. dasar yg akan digunakan, untuk itu perhatikanlah  cara membuat. referensi diatas bahan. berikut ini :
Ambil bahan. dasar untuk busana anak yg lebarnya 115 cm, lipat dua dengan arah panjang benang (lungsin). Buat referensi bagian
muka dengan cara;
A - A1 = 6 cm;
A - A2 = 8 cm.
A2 - C1 = panjang punggung.
A2 - B = panjang baju kepingan muka.
A - C = ½ panjang punggung ditambah 1 cm.
C - G = ¼ lingkar tubuh ditambah 1 cm.
C1 - C2 = ¼ lingkar pinggang ditambah 1 cm.
Titik A3 = ½ panjang bahu.
B - B2 = 1/10 lingkar pinggang,
Hubungkan dengan A3, untuk garis prinses.
A2 - A4 = 9 cm (panjang bahu)
A3 - A4 = 3 cm (keluwesan garis bahu).
Hubungkan A3 dengan G (lingkar kerung lengan muka).
Ukur dari titik A sebanyak 3 cm.
Berikutnya ialah menyebarkan dari D1 kesisi kanan sebanyak 3 cm dari garis sisi referensi muka beri titik D ke D2, dari D2 naikan 1 cm, bentuk garis tersebut dengan luwes menyerupai gambar (garis bawah baju).
Keterangan referensi kepingan belakang
C - C1 = A - A1
C - C2 = 1,5 cm.
C1 - C3 = A1 - C1
D - D3 = B - B1 ditambah 3 cm.
D1 - H = ½ lingkar badan.
C3 - C4 = ¼ lingkar pinggang.
Hubungkan H ke D3 (sisi tubuh belakang).
Hubungkan C1 ke H (kerung lengan belakang).
Hubungkan D ke D3 menyerupai gambar ( garis bawah baju)
Pola Lengan
Ukuran
Lingkar kerung lengan : 38 cm
Tinggi puncak lengan : 10 cm
Lingkar ujung lengan : 18 cm

Keterangan Pola lengan
A - B = panjang lengan,
A - C = tinggi puncak lengan,
A - D = A - E ialah ½ lingkar kerung lengan.
Puncak lengan digunting, dikembangkan kekiri dan kanan masing-masing 3 cm. Bentuk ujung