CARA MEMBUAT GAMBAR POLA KEMEJA PRIA
1. Menentukan garis dada, garis pinggang dan garis pinggul.
 |
Tentukan titik A kemudian buatlah garis vertikal dan horisontal yg saling berpotongan di titik A tersebut.
Dibawah A tentukan titik B dimana AB = panjang punggung.
Buatlah garis horisontal yg melalui titik B dan garis itu disebut garis dada.
Dibawah B tentukan titik C dimana AC = panjang pinggang.
Buatlah garis horisontal yg melalui titik C dan garis itu disebut garis pinggang.
Dibawah C tentukan titik D dimana AD = panjang pinggul.
Buatlah garis horisontal yg melalui titik D dan garis itu disebut garis pinggul.
Dibawah D tentukan titik kemudian buatlah garis horisontal yg merupakan batas bawah panjang kemeja pria.
2. Kemeja laki-laki digunakan masuk celana bawahan (model jahitan samping lurus).
Khusus untuk model jahitan samping lurus, yaitu kemeja laki-laki yg semestinya saat digunakan selalu masuk celana yg sedang dipakai, menyerupai kemeja seragam sekolah, kemeja untuk kerja baik di kantor maupun sales yg perlu berpakaian rapi, dan sbgnya.
2.a. Menggambar tumpuan dasar bab depan.
Sebelah kanan A ada titik E dimana AE = setengah dari lebar leher, atau bila yg diukur lingkar leher, maka
AE = seperenam dari lingkar leher.
Diatas B tentukan titik F, dimana BF = kontrol kemiringan bahu.
Sebelah kanan F tentukan titik G.
FG = setengah dari lebar punggung.
Sebelah kanan B ada titik H.
BH = seperempat lingkar dada ditambah 1 cm, alasannya ialah tumpuan depan lebih lebar dibanding tumpuan belakang
Hubungkan E dan G dengan garis lurus, EG = lebar bahu.
Buat kerung lengan dari titik G, mula-mula garis lurus yg siku-siku tegak lurus dengan EG, sesudah mendekati H dibentuk garis lengkung.
Buat kerung leher depan dimulai dari titik E, mula-mula garis lurus yg tegak lurus EG, sesudah 2 cm membentuk lengkung bulat dengan jari-jari setengah dari lebar leher, atau sanggup juga jari-jarinya = seperenam dari lingkar leher.
Dari titik H tarik garis lurus ke bawah hingga K yaitu batas bawah panjang kemeja yg akan dibuat. Pada bab depan, ujung kerung leher ke bawah dilebarkan 1 cm, untuk tumpukan kain kawasan pasang kancing baju. Dari kiri maju 1 cm dan dari kanan juga maju 1 cm, maka lebar tumpukan untuk pasang kancing baju menjadi 2 cm.
Supaya pundak tampak lebih bidang maka jahitan antara tumpuan depan dan tumpuan belakang di posisi pundak diturunkan 3 cm ke arah depan, jadi garis lipatan lengan nantinya tidak ketemu dengan jahitan pundak, tetapi posisi garis lipatan lengan berada 3 cm di belakang jahitan pundak. Karena itu, dibawah EG, dibentuk garis sejajar EG dan berjarak 3 cm dari EG.
Jadi, jahitan pada pundak maju ke tumpuan depan 3 cm dari tumpuan aslinya, dan citra tumpuan depan kemeja laki-laki tapak menyerupai gambar diatas.
Kemeja laki-laki model jahitan samping lurus, tidak membutuhkan ukuran lingkar pinggang dan lingkar pinggul, alasannya ialah semua dianggap sama dengan lingkar dadanya.
2.b. Menggambar tumpuan dasar bab belakang.
Supaya terang dan gampang dipahami, berikut ialah perbedaan pokok antara gambar tumpuan depan dan gambar tumpuan belakang pada tumpuan dasar kemeja laki-laki model lurus samping,
Pada posisi garis dada,
pola depan = seperempat lingkar dada ditambah 1cm, sedangkan tumpuan belakang = seperempat lingkar dada dikurangi 1cm.
Jadi pada garis dada, tumpuan belakang lebih kecil 2 cm dibanding tumpuan depan.
Buat garis vertikal yg berjarak 2 cm pada garis samping.
Pada posisi kerung leher belakang, lengkungannya jauh lebih datar dibanding kerung leher depan, hanya 1,5 cm dibawah titik A.
Posisi tengah belakang tidak ada tumpukan untuk pasang kancing, alasannya ialah itu tidak perlu ditambah 1 cm menyerupai pada tumpuan depan. Pola belakang dibentuk pas pada posisi garis vertikal yg melalui titik A.
Pada posisi garis pundak atau pundak, gambar tumpuan depan dikurangi 3 cm dari garis pundak yg asli, sedang gambar tumpuan belakang ditambah 3 cm dari garis pundak yg asli. Jadi, pada posisi garis bahu, gambar tumpuan belakang lebih tinggi 6 cm dibanding gambar tumpuan depan.
Pada posisi kerung lengan belakang, lengkungannya lebih datar dibanding kerung lengan yg depan, alasannya ialah lebar punggung memang lebih kecil dari lebar dadanya.
Dari kelima perbedaan yg telah diuraikan tadi, maka gambar tumpuan belakang sanggup dilihat pada gambar diatas, yg eksklusif sanggup dibandingkan dengan gambar tumpuan depannya yg digambarkan dengan garis titik-titik.
3. Kemeja laki-laki digunakan diluar celana bawahan (model jahitan samping lengkung)
Bila kemeja laki-laki model lurus samping digunakan diluar celana, sepertinya kemeja tadi tidak mapan ditubuh pemakainya, alasannya ialah memang kemeja tersebut dirancang untuk digunakan didalam celana. Supaya jikalau digunakan diluar celana kemeja tadi sanggup tampak lebih mapan di badan pemakainya, maka gambar polanya harus memperhitungkan lingkar pinggang dan lingkar pinggulnya, bukan hanya memperhatikan lingkar dada saja.
Jenis kemeja laki-laki yg dirancang untuk selalu digunakan diluar celana biasanya ditandai dengan kantong di kiri dan kanan bawah bab depan. Misalnya pada baju kemeja batik, baju koko dan baju muslim yg selalu digunakan diluar celana atau kain sarung sbg baju bawahnya.
Gambar tumpuan kemeja laki-laki yg dirancang khusus untuk selalu digunakan diluar celana bawahan ialah sbg berikut:
Pada prinsipnya relatif sama dengan tumpuan kemeja laki-laki model jahitan samping lurus, kecuali perbedaan pada jahitan samping yg dibentuk melengkung mengikuti bentuk badan calon pemakainya, yaitu:
- Posisi garis dada, tumpuan depan = seperempat lingkar dada ditambah 1 cm, sedangkan tumpuan belakang = seperempat lingkar dada dikurangi 1 cm. Jadi, pada posisi garis dada, lebar tumpuan belakang = lebar tumpuan depan dikurangi 2 cm.
- Posisi garis pinggang, tumpuan depan = seperempat lingkar pinggang ditambah 1 cm, sedangkan tumpuan belakang = seperempat lingkar pinggang dikurangi 1 cm. Jadi, pada posisi garis pinggang, lebar tumpuan belakang = lebar tumpuan depan dikurangi 2 cm.
- Posisi garis pinggul, tumpuan depan = seperempat lingkar pinggul ditambah 1 cm, sedangkan tumpuan belakang = seperempat lingkar pinggul dikurangi 1 cm. Jadi, pada posisi garis pinggul, lebar tumpuan belakang = lebar tumpuan depan dikurangi 2 cm.
Sementara posisi pada bab lain relatif sama dengan tumpuan kemeja laki-laki model jahitan samping lurus yg telah dijelaskan sebelumnya.
4. Kemeja laki-laki sanggup digunakan dimasukkan maupun diluar celana bawahan
Pada prinsipnya relatif sama dengan tumpuan kemeja laki-laki model jahitan samping lurus, kecuali perbedaan pada jahitan samping yg dibentuk melengkung mengikuti bentuk badan calon pemakainya, yaitu:
- Posisi garis dada, bab depan = seperempat lingkar dada ditambah 1 cm, sedangkan bab belakang = seperempat lingkar dada dikurangi 1 cm. Jadi, pada posisi garis dada, lebar tumpuan belakang = lebar tumpuan depan dikurangi 2 cm.
- Posisi garis pinggang dibentuk lengkungan sedikit, antara 1cm hingga 2 cm saja. Pada posisi garis pinggang, lebar tumpuan belakang = lebar tumpuan depan dikurangi 2 cm.
- Posisi batas bawah baju, lebarnya dibentuk sama dengan lebar pada posisi garis dada. Lebar tumpuan belakang = lebar tumpuan depan dikurangi 2 cm.
- Sementara posisi pada bab lain relatif sama dengan tumpuan kemeja laki-laki model jahitan samping lurus yg telah dijelaskan sebelumnya.